Al Hamdulillah,
kupanjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT, Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Shalat adalah ibadah
yang paling penting di dalam ajaran islam, karena shalat adalah pilarnya islam.
Dengan shalat seseorang melakukan pendekatan rohani. Dan dengan shalat pula
keseluruhan perbuatan seorang muslim diukur: bila shalatnya diterima, maka
diterimalah keseluruhan amal yang lain; begitu sebaliknya, bila shalat ditolak,
maka yang lain pun ditolak.
Shalat yang dilakukan
dengan baik dan benar akan membawa pengaruh atau dampak yang positif dalam
kehidupan sosial seseorang. Karena shalat dapat mencegah dari perbuatan keji
dan mungkar. Di dalam shalat terjadi hubungan rohani atau spiritual antara
manusia dengan Allah SWT. Dalam aksi spiritualisasi islam, shalat dipandang
sebagai munajat kepada Allah SWT. Orang yang sedang melakukan shalat, dalam
munajat ia tiadak merasa sendiri, ia seolah-olah merasa bersama Allah SWT,
serta didengar dan diperhatikan munajatnya. Suasana spiritual shalat yang
demikian dapat menolong orang untuk mengungkapkan segala perasaan, keluhan dan
permasalahannya kepada Allah SWT. Dengan Shalat yang khusyu’ itu pula, orang
memperoleh ampunanNya.
Apabila ditinjau dari segi kesehatan mental,
maka shalat berfungsi dalam langkah pengobatan, pencegahan dan pembinaan. Dalam
perawatan jiwa, terjadi dialog antara penderiata dengan konsultan. Penderita
mengungkapkan perasaan, keluhan dan permasalahannya kepada konsultan. Konsultan
mendegarkan, memahami, dan memperhatikan perasaannya dan menerimanya. Dengan
cara demikian penderita merasa lega, karena perasaan, keluhan dan
permasalahannya didengar, dipahami, diperhatikan dan diterima konsultan. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya” (QS. al-Ma’un : 4-5). Sa’ad bin abi Waqqash radhiyallahu’anhu mengatakan, “bahwa lalai dari shalat artinya mengakhirkan shalat dari waktu yang semestinya”. Allah menyebut mereka mushallun/orang yang shalat akan tetapi karena mereka meremehkan dan mengakhirkannya dari waktunya maka Allah mengancam mereka dengan wail yang artinya azab yang sangat keras. Ada yang berpendapat bahwa wail adalah nama sebuah lembah di dalam neraka Jahannam, yang seandainya gunung-gunung yang ada di dunia diperjalankan di dalamnya niscaya akan mencair/leleh karena panasnya yang sangat membakar. Itulah tempat bagi orang yang meremehkan shalat dan mengakhirkannya dari waktunya, kecuali apabila dia telah bertaubat kepada Allah Ta’ala dan menyesali perbuatannya tersebut
1 comments:
Semoga kita bisa tetap istiqomah mejaga sholat 5 waktu, terutama secara berjamaah di Mesjid... Aamiin
Post a Comment