Wednesday, March 21, 2012

Ibadah Shalat



Al Hamdulillah, kupanjatkan puji syukur kehadirat  Allah SWT, Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Shalat adalah ibadah yang paling penting di dalam ajaran islam, karena shalat adalah pilarnya islam. Dengan shalat seseorang melakukan pendekatan rohani. Dan dengan shalat pula keseluruhan perbuatan seorang muslim diukur: bila shalatnya diterima, maka diterimalah keseluruhan amal yang lain; begitu sebaliknya, bila shalat ditolak, maka yang lain pun ditolak.
Shalat yang dilakukan dengan baik dan benar akan membawa pengaruh atau dampak yang positif dalam kehidupan sosial seseorang. Karena shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Di dalam shalat terjadi hubungan rohani atau spiritual antara manusia dengan Allah SWT. Dalam aksi spiritualisasi islam, shalat dipandang sebagai munajat kepada Allah SWT. Orang yang sedang melakukan shalat, dalam munajat ia tiadak merasa sendiri, ia seolah-olah merasa bersama Allah SWT, serta didengar dan diperhatikan munajatnya. Suasana spiritual shalat yang demikian dapat menolong orang untuk mengungkapkan segala perasaan, keluhan dan permasalahannya kepada Allah SWT. Dengan Shalat yang khusyu’ itu pula, orang memperoleh ampunanNya.
Apabila ditinjau dari segi kesehatan mental, maka shalat berfungsi dalam langkah pengobatan, pencegahan dan pembinaan. Dalam perawatan jiwa, terjadi dialog antara penderiata dengan konsultan. Penderita mengungkapkan perasaan, keluhan dan permasalahannya kepada konsultan. Konsultan mendegarkan, memahami, dan memperhatikan perasaannya dan menerimanya. Dengan cara demikian penderita merasa lega, karena perasaan, keluhan dan permasalahannya didengar, dipahami, diperhatikan dan diterima konsultan. 


Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya” (QS. al-Ma’un : 4-5). Sa’ad bin abi Waqqash radhiyallahu’anhu mengatakan, “bahwa lalai dari shalat artinya mengakhirkan shalat dari waktu yang semestinya”. Allah menyebut mereka mushallun/orang yang shalat akan tetapi karena mereka meremehkan dan mengakhirkannya dari waktunya maka Allah mengancam mereka dengan wail yang artinya azab yang sangat keras. Ada yang berpendapat bahwa wail adalah nama sebuah lembah di dalam neraka Jahannam, yang seandainya gunung-gunung yang ada di dunia diperjalankan di dalamnya niscaya akan mencair/leleh karena panasnya yang sangat membakar. Itulah tempat bagi orang yang meremehkan shalat dan mengakhirkannya dari waktunya, kecuali apabila dia telah bertaubat kepada Allah Ta’ala dan menyesali perbuatannya tersebut 

1 comments:

Semoga kita bisa tetap istiqomah mejaga sholat 5 waktu, terutama secara berjamaah di Mesjid... Aamiin

Post a Comment