#Gerakanmenutupaurat

Mengapa Harus Terbuka Sedang Yang tertutup Jauh Lebih Baik

Kajian Rutin

Setiap Senin di Musholah Ulul Al-Baab

Mountain

Allah Lah yang menciptakan ini semua

Mountains

Mountains Lake

Friday, March 23, 2012

Sejarah KeKhalifahan Islam

Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kaum muslimin agar mereka mengangkat seorang khalifah setelah beliau SAW wafat, yang dibai'at dengan bai'at syar'i untuk memerintahkan kaum muslimin berdasarkan Kitabullah dan Sunah Rasulullah SAW. Menegakkan syari'at Allah, dan berjihad bersama kaum muslimin melawan musuh-musuh Allah.

Rasulullah SAW bersabda , "Sesungguhnya tidak ada Nabi setelah aku, dan akan ada para khalifah, dan banyak (jumlahnya)." para sahabat bertanya, "Apa yang engkau perintahkan kepada kami? Nabi SAW menjawab, "penuhilah bai'at yang pertama, dan yang pertama. Dan Allah akan bertanya kepada mereka apa-apa yang mereka pimpin." (HR. MUSLIM).

Rasulullah SAW berwasiat kepada kaum muslimin, agar jangan sampai ada masa tanpa adanya khalifah (yang memimpin kaum muslimin). Jika hal ini terjadi, dengan tiadanya seorang khalifah, maka wajib bagi kaum muslimin berupaya mengangkat khalifah yang baru, meskipun hal itu berakibat pada kematian.

Khilafah Islamiyah

Sabda Rasulullah SAW, "Barang siapa mati dan dipundaknya tidak membai'at Seorang imam (khalifah), maka matinya (seperti) mati (dalam keadaan) jahiliyyah."

Rasulullah SAW juga bersabda, "Jika kalian menyaksikan seorang khalifah, hendaklah kalian taat, walaupun (ia) memukul punggungmu. Sesungguhnya jika tidak ada khalifah, maka akan terjadi Kekacauan." (HR. THABARANI)

sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan (kepada kita) untuk taat kepada khalifah. Allah berfirman : "Hai orang-orang yang berfirman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri diantara kamu." (AN NISA :59)

Kaum muslimin telah menjaga wasiat Rasulullah SAW tersebut sepanjang 13 abad. Selama interval waktu itu, kaum muslimin tidak pernah menyaksikan suatu kehidupan tanpa ada (dipimpin) seorang khalifah yang mengatur urusan-urusan mereka. Ketika seorang khalifah meninggal atau diganti, "ahlul halli wal 'aqdi" segera mencari, memilih, dan menentukan pengganti khalifah terdahulu. Hal ini terus berlangsung pada masa-masa Islam (saat itu). Setiap masa, kaum muslimin senantiasa menyaksikan bai'at kepada khalifah atas dasar taat. Ini dimulai sejak masa Khulafaur Rasyidin hingga periode para Khalifah dari Dinasti 'Utsmaniyyah.

Kaum muslimin mengetahui bahwa khalifah pertama dalam sejarah Islam adalah Abu Bakar ra, akan tetapi mayoritas kaum muslimin saat ini, tidak mengetaui bahwa Sultan 'Abdul Majid II adalah khalifah terakhir yang dimiliki oleh umat Islam, pada masa lenyapnya Daulah Khilafah Islamiyyah akibat ulah Musthafa Kamal yang menghancurkan sistem kilafah dan meruntuhnya Dinasti 'Utsmaniyyah. Fenomena ini terjadi pada tanggal 27 Rajab 1342 H.

Dalam sejarah kaum muslimin hingga hari ini, pemerintah Islam di bawah institusi Khilafah Islamiah pernah dipimpin oleh 104 khalifah. Mereka (para khalifah) terdiri dari 5 orang khalifah dari khulafaur raasyidin, 14 khalifah dari dinasti Umayyah, 18 khalifah dari dinasti 'Abbasiyyah, diikuti dari Bani Buwaih 8 orang khalifah, dan dari Bani Saljuk 11 orang khalifah. Dari sini pusat pemerintahan dipindahkan ke kairo, yang dilanjutkan oleh 18 orang khalifah. Setelah itu khalifah berpindah kepada Bani 'Utsman. Dari Bani ini terdapat 30 orang khalifah. Umat masih mengetahui nama-nama para khulafaur rasyidin dibandingkan dengan yang lain. Walaupun mereka juga tidak lupa dengan Khalifah 'Umar bin 'Abd al-'Aziz, Harun al-rasyid, Sultan 'Abdul Majid, serta khalifah-khalifah yang masyur dikenal dalam sejarah.

Masa khulafaur Rasyidin

  1. Abu Bakar as-Siddiq ra (tahun 11-13 H / 632-634 M). 
  2. 'Umar bin khattab ra (tahun 13-23 H / 634-644 M).
  3. 'Utsman bin 'Affan ra (tahun 23-35 H / 644-656 M).
  4. Ali bin Abi Thalib ra (tahun 35-40 H / 656-661 M).
  5. Al-Hasan bin Ali ra (tahun 40 H / 661 M).

Masa Khilafah Islamiyah

Setelah mereka, khalifah berpindah ke tangan Bani Umayyah yang berlangsung lebih dari 89 tahun. Khalifah pertama adalah Mu'awiyyah. Sedangkan khalifah terakhir adalah Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam. Masa kekuasaan mereka sebagai berikut:

  1. Mu'awiyah bin Abi Sufyan (tahun 40-64 H / 661-680 M).
  2. Yazid bin Mu'awiyah (tahun 61-64 H / 680-683 M).
  3. Mu'awiyah bin Yazid (tahun 64-68 H / 683-684 M).
  4. Marwan bin Hakam (tahun 65-66 H / 684-685 M).
  5. 'Abdul Malik bin Marwan (tahun 66-68 H / 685-705 M).
  6. Walid bin 'Abdul Malik (tahun 86-97 H / 705-715 M).
  7. Sulaiman bin 'Abdul Malik (tahun 97-99 H / 715-717 M).
  8. 'Umar bin 'Abdul 'Aziz (tahun 99-102 H / 717-720 M).
  9. Yazid bin 'Abdul Malik (tahun 102-106 H / 720-724 M).
  10. Hisyam bin Abdul Malik (tahun 106-126 H / 724-743 M).
  11. Walid bin Yazid (tahun 126 H / 744 M).
  12. Yazid bin Walid (tahun 127 H / 744 M).
  13. Ibrahim bin Walid (tahun 127 H / 744 M).
  14. Marwan bin Muhammad (tahun 127-133 H / 744-750 M).

Setelah Bani Umayyah, Kekhalifahan berpindah ke tangan Bani Abassiyah dan bani-bani yang lain. Mereka adalah sebagai berikut:

I. Dari Bani 'Abbas

  1. Abul 'Abbas al-Safaah (tahun 133-137 H / 750-754 M).
  2. Abu Ja'far al-Mansyur (tahun 137-159 H / 754-775 M).
  3. Al-Mahdi (tahun 159-169 H / 775-785 M).
  4. Al-Hadi (tahun 169-170 H / 785-786 M).
  5. Harun al-Rasyid (tahun 170-194 H / 786-809 M).
  6. Al-Amiin (tahun 194-198 H / 809-813 M).
  7. Al-Ma'mun (tahun 198-217 H / 813-833 M).
  8. Al-Mu'tashim Billah (tahun 218-228 H / 833-842 M).
  9. Al-Watsiq Billah (tahun 228-232 H / 842-847 M).
  10. Al-Mutawakil 'Ala al-Allah (tahun 232-247 H / 847-861 M).
  11. Al-Muntashir Billah (tahun 247-248 H / 861-862 M).
  12. Al-Musta'in Billah (tahun 248-252 H / 862-866 M).
  13. Al-Mu'taz Billah (tahun 252-256 H / 866-869 M).
  14. Al-Muhtadi Billah (tahun 256-257 H / 869-870 M).
  15. Al-Mu'tamad 'Ala al-Allah (tahun 257-279 H / 870-892 M).
  16. Al-Mu'tadla Billah (tahun 279-290 H / 892-902 M).
  17. Al-Muktafi Billah (tahun 290-296 H / 902-908 M).
  18. Al-Muqtadir Billah (tahun 296-320 H / 908-932 M).
  19. Al-Qahir Billah (tahun 320-323 H / 932-934 M).

II. Dari Bani Buwaih

  1. Al-Radli Billah (tahun 323-329 H / 934-940 M).
  2. Al-Muttaqi Lillah (tahun 329-333 H / 940-944 M).
  3. Al-Musaktafi al-Allah (tahun 333-335 H / 944-946 M).
  4. Al-Muthi' Lillah (tahun 335-364 H / 946-974 M).
  5. Al-Thai'i Lillah (tahun 364-381 H / 974-991 M).
  6. Al-Qadir Billah (tahun 381-423 H / 991-1031 M).
  7. Al-Qa'im Bi Amrillah (tahun 423-468 H / 1031-1075 M).

III. Dari Bani Saljuk

  1. Al Mu'tadi Biamrillah (tahun 468-487 H / 1075-1094 M).
  2. Al Mustadhhir Billah (tahun 487-512 H / 1094-1118 M).
  3. Al Mustarsyid Billah (tahun 512-530 H / 1118-1135 M).
  4. Al-Rasyid Billah (tahun 530-531 H / 1135-1136 M).
  5. Al Muqtafi Liamrillah (tahun 531-555 H / 1136-1160).
  6. Al Mustanjid Billah (tahun 555-566 H / 1160-1170 M).
  7. Al Mustadhi'u Biamrillah (tahun 566-576 H / 1170-1180 M).
  8. An Naashir Liddiinillah (tahun 576-622 H / 1180-1225 M).
  9. Adh Dhahir Biamrillah (tahun 622-623 H / 1225-1226 M).
  10. Al Mustanshir Billah (tahun 623-640 H / 1226-1242 M).
  11. Al Mu'tashim Billah ( tahun 640-656 H / 1242-1258 M).

Setelah itu kaum muslimin hidup selama 3,5 tahun tanpa seorang khalifah pun. Ini terjadi karena serangan orang-orang Tartar ke negeri-negeri Islam dan pusat kekhalifahan di Baghdad. Namun demikian, kaum muslimin di Mesir, pada masa dinasti Mamaluk tidak tinggal diam, dan berusaha mengembalikan kembali kekhilafahan. kemudian mereka membai'at Al Muntashir dari Bani Abbas. Ia adalah putra Khalifah al-Abbas al-Dhahir Biamrillah dan saudara laki-laki khalifah Al Mustanshir Billah, paman dari khalifah Al Mu'tashim Billah. Pusat pemerintahan dipindahkan lagi ke Mesir. Khalifah yang diangkat dari mereka ada 18 orang yaitu :

  1. Al Mustanshir billah II (tahun 660-661 H / 1261-1262 M).
  2. Al Haakim Biamrillah I ( tahun 661-701 H / 1262-1302 M).
  3. Al Mustakfi Billah I (tahun 701-732 H / 1302-1334 M).
  4. Al Watsiq Billah I (tahun 732-742 H / 1334-1354 M).
  5. Al Haakim Biamrillah II (tahun 742-753 H / 1343-1354 M).
  6. al Mu'tadlid Billah I (tahun 753-763 H / 1354-1364 M).
  7. Al Mutawakkil 'Alallah I (tahun 763-785 H / 1363-1386 M).
  8. Al Watsir Billah II (tahun 785-788 H / 1386-1389 M).
  9. Al Mu'tashim (tahun 788-791 H / 1389-1392 M).
  10. Al Mutawakkil 'Alallah II (tahun 791-808 H / 1392-1409 M).
  11. Al Musta'in Billah (tahun 808-815 H / 1409-1416 M).
  12. Al Mu'tadlid Billah II (tahun 815-845 H / 1416-1446 M).
  13. Al Mustakfi Billah II (tahun 845-854 H / 1446-1455 M).
  14. Al Qa'im Biamrillah (tahun 754-859 H / 1455-1460 M).
  15. Al Mustanjid Billah (tahun 859-884 H / 1460-1485 M).
  16. Al Mutawakkil 'Alallah (tahun 884-893 H / 1485-1494 M).
  17. Al Mutamasik Billah (tahun 893-914 H / 1494-1515 M).
  18. Al Mutawakkil 'Alallah V (tahun 914-918 H / 1515-1517 M).

Ketika daulah Islamiyah Bani Saljuk berakhir di anatolia, Kemudian muncul kekuasaan yang berasal dari Bani Utsman dengan pemimpinnya "Utsman bin Arthagherl sebagai khalifah pertama Bani Utsman, dan berakhir pada masa khalifah Bayazid II (918 H/1500 M) yang diganti oleh putranya Sultan Salim I. Kemudian khalifah dinasti Abbasiyyah, yakni Al Mutawakkil "alallah diganti oleh Sultan Salim. Ia berhasil menyelamatkan kunci-kunci al-Haramain al-Syarifah. Dari dinasti Utsmaniyah ini telah berkuasa sebanyah 30 orang khalifah, yang berlangsung mulai dari abad keenam belas Masehi. Nama-nama mereka adalah sebagai berikut:

  1. Salim I (tahun 918-926 H / 1517-1520 M).
  2. Sulaiman al-Qanuni (tahun 916-974 H / 1520-1566 M).
  3. Salim II (tahun 974-982 H / 1566-1574 M).
  4. Murad III (tahun 982-1003 H / 1574-1595 M).
  5. Muhammad III (tahun 1003-1012 H / 1595-1603 M).
  6. Ahmad I (tahun 1012-1026 H / 1603-1617 M).
  7. Musthafa I (tahun 1026-1027 H / 1617-1618 M).
  8. 'Utsman II (tahun 1027-1031 H / 1618-1622 M).
  9. Musthafa I (tahun 1031-1032 H / 1622-1623 M).
  10. Murad IV (tahun 1032-1049 H / 1623-1640 M).
  11. Ibrahim I (tahun 1049-1058 H / 1640-1648 M).
  12. Mohammad IV (1058-1099 H / 1648-1687 M).
  13. Sulaiman II (tahun 1099-1102 H / 1687-1691M).
  14. Ahmad II (tahun 1102-1106 H / 1691-1695 M).
  15. Musthafa II (tahun 1106-1115 H / 1695-1703 M).
  16. Ahmad II (tahun 1115-1143 H / 1703-1730 M).
  17. Mahmud I (tahun 1143-1168 / 1730-1754 M).
  18. "Utsman IlI (tahun 1168-1171 H / 1754-1757 M).
  19. Musthafa II (tahun 1171-1187H / 1757-1774 M).
  20. 'Abdul Hamid (tahun 1187-1203 H / 1774-1789 M).
  21. Salim III (tahun 1203-1222 H / 1789-1807 M).
  22. Musthafa IV (tahun 1222-1223 H / 1807-1808 M).
  23. Mahmud II (tahun 1223-1255 H / 1808-1839 M).
  24. 'Abdul Majid I (tahun 1255-1277 H / 1839-1861 M).
  25. "Abdul 'Aziz I (tahun 1277-1293 H / 1861-1876 M).
  26. Murad V (tahun 1293-1293 H / 1876-1876 M).
  27. Abdul Hamid II (tahun 1293-1328 H / 1876-1909 M).
  28. Muhammad Risyad V (tahun 1328-1339 H / 1909-1918 M).
  29. Muhammad Wahiddin II (tahun 1338-1340 H / 1918-1922 M).
  30. 'Abdul Majid II (tahun 1340-1342 H / 1922-1924 M).

Sekali lagi terjadi dalam sejarah kaum muslimin, hilangnya kekhalifahan. Sayangnya, kaum muslimin saat ini tidak terpengaruh, bahkan tidak peduli dengan runtuhnya kekhilafahan. Padahal menjaga kekhilafahan tergolong kewajiban yang sangat penting. Dengan lenyapnya institusi kekhilafahan, mengakibatkan goncangnya dunia Islam, dan memicu instabilitas di seluruh negeri Islam. Namun sangat disayangkan, tidak ada (pengaruh) apapun dalam diri umat, kecuali sebagian kecil saja.

Jika kaum muslimin pada saat terjadinya serangan pasukan Tartar ke negeri mereka, mereka sempat hidup selama 3,5 tahun tanpa ada khalifah, maka umat Islam saat ini, telah hidup selama lebih dari 75 tahun tanpa keberadaan seorang khalifah. Seandainya negara-negara Barat tidak menjajah dunia Islam, dan seandainya tidak ada penguasa-penguasa muslim bayaran, seandainya tidak ada pengaruh tsaqofah, peradaban, dan berbagai persepsi kehidupan yang dipaksakan oleh Barat terhadap kaum muslimin, sungguh kembalinya kekhilafahan itu akan jauh lebih mudah. Akan tetapi kehendak Allah berlaku bagi ciptaanNya dan menetapkan umat ini hidup pada masa yang cukup lama.

Umat Islam saat ini hendaknya mulai rindu dengan kehidupan mulia di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah. Dan Insya Allah Daulah Khilafah itu akan berdiri. Sebagaimana sabda Rasulullah "...kemudian akan tegak Khilafah Rasyidah yang sesuai dengan manhaj Nabi". Kami dalam hal ini tidak hanya yakin bahwa kekhilafahan akan tegak, lebih dari itu, kota Roma (sebagai pusat agama Nashrani) dapat ditaklukkan oleh kaum muslimin setelah dikalahkannya Konstantinopel yang sekarang menjadi Istambul. Begitu pula daratan Eropa, Amerika, dan Rusia akan dikalahkan. Kemudian Daulah Khilafah Islamiyah akan menguasai seluruh dunia setelah berdirinya pusat Daulah Khilafah. Sungguh hal ini dapat terwujud dengan Izin Allah. Kita akan menyaksikannya dalam waktu yang sangat dekat. Insya Allah.

Sumber : alkisahteladan.blogspot.com

Thursday, March 22, 2012

Tanpa Resolusi Jihad, Tidak Akan Ada NKRI

Kenapa harus alergi mendengar kata jihad. Padahal seruan jihad, mendorong perlawanan bangsa Indonesia hingga terbebas dari belenggu penjajah. Tanpa jihad dan berkat rahmat Allah, Indonesia tak akan merdeka, tidak punya harga diri dan kedaulatan di negeri ini. Tapi kini, jihad dikebiri, diredam, bahkan dikaburkan maknanya. Padahal, sesungguhnya, jihad tak akan lekang oleh waktu.

Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak bisa dilepaskan dari peran para pejuang muslim, atau lebih tepatnya kaum santri. Yang menarik, berdasarkan laporan pemerintah Belanda sendiri, bahwa peristiwa perlawanan sosial politik terhadap penguasa kolonial, dipelopori oleh para kiai sebagai pemuka agama, para haji, dan guru-guru ngaji.

Ironis, sejarah yang diajarkan kepada anak-anak sekolah, tidak mengenalkan peran “Resolusi Jihad” yang dikomandoi oleh KH. Hasyim Asy’ari yang mengeluarkan fatwa “wajib” bagi setiap muslim untuk mempertahankan kemerdekaan.

Dan sangat disayangkan, sejarah negeri ini tenyata tidak pernah berkata jujur tentang peran Laskar santri yang terhimpun dalam Hizbullah maupun laskar kiai yang tergabung dalam Sabilillah, dalam berperang melawan penjajah. Ketika itu Hizbullah berada di bawah Masyumi, dimana KH. Hasyim Asy’ari menjabat sebagai Ketua Masyumi.

Laskar Hizbullah (Tentara Allah) dan Sabilillah (Jalan Allah) didirikan menjelang akhir pemerintahan Jepang, dan mendapat latihan kemiliteran di Cibarusah, sebuah desa di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Laskar Hizbullah berada di bawah komando spiritual KH. Hasyim Asy’ari dan secara militer dipimpin oleh KH. Zaenul Arifin. Adapun laskar Sabilillah dipimpin oleh KH. Masykur. Konon, pemuda pesantren dan anggota Ansor NU (ANU) adalah pemasok paling besar dalam keanggotaan Hizbullah.

Peran kiai dalam perang kemerdekaan ternyata tidak hanya dalam laskar Hizbullah-Sabilillah saja, tetapi banyak diantara mereka yang menjadi anggota tentara PETA (Pembela Tanah Air). Menurut penelitian Agus Sunyoto, dari enam puluh bataliyon tentara PETA, hampir separuh komandannya adalah para kiai.

Patut diketahui, Hizbullah dan Sabilillah adalah laskar rakyat paling kuat yang pernah hidup di bumi Indonesia. Meskipun dalam sejarah, keberadaan laskar tersebut disisihkan. Buktinya, perjuangan mereka tidak ditemukan dalam museum-museum. Boleh jadi, para laskar ini seringkali berselisih paham dengan pemerintah Soekarno yang tidak bersikap tegas dalam menentang pendaratan pasukan Sekutu dan Belanda ketika itu.

Resolusi Jihad

Tahukah? Pada 21 Oktober 1945, telah berkumpul para kiai se-Jawa dan Madura di kantor ANO (Ansor Nahdlatul Oelama). Setelah rapat darurat sehari semalam, maka pada 22 Oktober dideklarasikan seruan jihad fi sabilillah yang belakangan dikenal dengan istilah “Resolusi Jihad”. Sejarawan Belanda Bruinessen mengakui, Resolusi Jihad ini tidak mendapat perhatian yang layak dari para sejarawan.

Dari perspektif historis, banyak orang-orang NU sendiri yang tidak mengerti posisi sejarah Resolusi Jihad. Sangat disayangkan, Resolusi Jihad yang diperankan NU termaginalisasi, bahkan terhapus dari memori sejarah bangsa. Itu akibat pergulatan dan manuver politik, ada upaya-upaya dari kelompok tertentu yang ingin menggusur NU dari dinamika percaturan politik kebangsaan.

Tak dipungkiri, semangat ke-jam’iyyah-an NU di kalangan generasi muda kini semakin merosot. Pada lingkup internal, banyak kader-kader muda NU yang tidak mengerti rangkaian sejarah Resolusi Jihad. Survei membuktikan, ingatan masyarakat tentang Resolusi Jihad NU 1945 yang memiliki mata rantai dengan Peristiwa 10 November di Surabaya semakin punah.

“Oleh karena itu, wacana Resolusi Jihad NU harus dihidupkan kembali, direkonstruksi dan tidak ditempatkan pada upaya politisasi sejarah. Tanpa Resolusi Jihad, tidak akan ada NKRI seperti yang kita cintai saat ini,” kata Gugun El-Guyanie, penulis buku Resolusi Jihad Paling Syar’i.

Jangankan masyarakat umum, generasi-generasi penerus NU dari pusat sampai ranting, Ansor-Fatayat, IPNU-IPPNU pun banyak yang tidak mendapatkan transfer sejarah mengenai resolusi penting itu.

Setelah menginjak lebih dari setengah abad, memori tentang resolusi itu hendak dihidupkan kembali. Di Surabaya, sudah mulai dibangun museum Resolusi Jihad oleh PCNU Surabaya. Pengurus NU dan kader-kadernya pun mulai berdiskusi dan memperingati hari Resolusi Jihad tiap tanggal 22 Oktober.

Anti Kolonial

Untuk menyegarkan ingatan kembali, dulu, NU telah mengharamkan pantalon dan dasi. NU dengan tegas menolak sistem pendidikan model Belanda. Ketika itu NU memakai hadits: ”man tasyabbaha bi qaumin fahuwa minhum” (siapa yang menyerupai suatu golongan, tentu dia merupakan bagian dari mereka).

Perlawanan kultural terhadap pemerintah kolonial Belanda, berhasil membentuk kiai dan santri-santrinya menjadi lapisan masyarakat bangsa Indonesia yang sangat anti penjajah, Pada gilirannya, sikap anti penjajah ini memberikan sumbangan yang sangat besar pada perjuangan menuju Indonesia merdeka.

Juga ingatlah, ketika Jepang mewajibkan agar bangsa Indonesia mengikuti pendewaan terhadap Kaisar Jepang Tenno Haika dengan cara membungkukkan badan ke arah Timur pada waktu-waktu tertentu, NU langsung menyatakan penolakannya. Seperti juga semua orang Islam, pendewaan kepada selain Allah, dipandang sebagai perbuatan syirik oleh NU.

KH. Hasyim Asy’ari secara terbuka menyatakan penolakan itu. Pengaruhnya yang besar menghantarkan kiai pendiri NU ini dijebloskan Jepang ke dalam tahanan.  Saikerei yang diwajibkan kepada bangsa Indonesia menjadi api yang membakar perlawanan umat Islam. Adalah KH. Zaenal Musthofa dari Singaparna, seorang anggota NU, kemudian mengangkat senjata. Sebuah perlawanan bersenjata pertama kali terhadap Jepang.

Ketika NU melihat ancaman terhadap negara yang sudah menyatakan proklamasi kemerdekaannya, dan sudah mempunyai konstitusinya sendiri (UUD 1945), maka pada tanggal 22 Oktober 1945, organisasi ini mengeluarkan sebuah Resolusi Jihad. Namun, sebelumnya NU mengirim surat resmi kepada pemerintah yang berbunyi:

”Memohon dengan sangat kepada pemerintah Indonesia supaya menentukan sikap dan tindakan yang nyata serta sepadan terhadap tiap-tiap usaha yang akan membahayakan kemerdekaan agama dan negara Indonesia, terutama terhadap Belanda dan kaki tangannya. Supaya pemerintah melanjutkan perjuangan yang bersifat ”sabilillah” untuk tegaknya Negara Republik Indonesia yang merdeka dan beragama Islam.

Adapun resolusi yang diputuskan dalam rapat para konsul NU se-Jawa itu berbunyi:

  1. Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 wajib dipertahankan.
  2. Republik Indonesia (RI) sebagai satu-satunya pemerintahan yang sah, wajib dibela dan diselamatkan.
  3. Musuh RI, terutama Belanda yang datang dengan membonceng tentara Sekutu (Inggris) dalam masalah tawanan perang bangsa Jepang tentulah akan menggunakan kesempatan politik dan militer untuk kembali menjajah Indonesia.
  4. Umat Islam, terutama NU wajib mengangkat senjata melawan Belanda dan kawan-kawannya yang hendak kembali menjajah Indonesia.
  5. Kewajiban tersebut adalah jihad yang menjadi kewajiban tiap-tiap muslim (fardhu ’ain) yang berada pada jarak radius 94 km (jarak dimana umat Islam diperkenankan shalat jama’ dan qashar). Adapun mereka yang berada di luar jarak tersebut berkewajiban membantu saudara-saudaranya yang berada dalam jarak radius 94 km tersebut.

Resolusi jihad tersebut akhirnya mampu membangkitkan semangat arek-arek Surabaya untuk bertempur habis-habisan melawan penjajah. Dengan semangat takbir yang dipekikkan Bung Tomo, maka terjadilah perang rakyat yang heroik pada 10 November 1945 di Surabaya.

Dari sejarah ini, warga NU dan para elitnya, seyogianya tidak menjadi alergi ketika akhir-akhir ini ada upaya untuk mengebiri, meredam dan mengaburkan makna jihad. Resolusi Jihad yang diserukan KH. Hasyim Asy’ari, seyogianya diingat kembali. Karena resolusi jihad yang bersejarah itu tak pernah lekang oleh waktu. Karena umat Islam memenuhi panggilan jihad, maka disaat itulah harga diri dan kemuliaan akan diraih.

Di era kemerdekaan ini, bisa saja seruan jihad dikembangkan maknanya, tapi bukan berarti jihad harus dilenyapkan dan dikubur dalam-dalam. Apalagi sampai  membuat stigmatisasi, seolah jihad adalah sesuatu yang mengancam dan membahayakan penguasa. Tanpa jihad,  umat ini akan lesu dan ternina-bobokan, juga tak punya visi ke depan.  (Desastian/dbs)

Sumber. http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/08/17/15800/tanpa-resolusi-jihad-tidak-akan-ada-nkri/

Wednesday, March 21, 2012

Ibadah Shalat



Al Hamdulillah, kupanjatkan puji syukur kehadirat  Allah SWT, Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Shalat adalah ibadah yang paling penting di dalam ajaran islam, karena shalat adalah pilarnya islam. Dengan shalat seseorang melakukan pendekatan rohani. Dan dengan shalat pula keseluruhan perbuatan seorang muslim diukur: bila shalatnya diterima, maka diterimalah keseluruhan amal yang lain; begitu sebaliknya, bila shalat ditolak, maka yang lain pun ditolak.
Shalat yang dilakukan dengan baik dan benar akan membawa pengaruh atau dampak yang positif dalam kehidupan sosial seseorang. Karena shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Di dalam shalat terjadi hubungan rohani atau spiritual antara manusia dengan Allah SWT. Dalam aksi spiritualisasi islam, shalat dipandang sebagai munajat kepada Allah SWT. Orang yang sedang melakukan shalat, dalam munajat ia tiadak merasa sendiri, ia seolah-olah merasa bersama Allah SWT, serta didengar dan diperhatikan munajatnya. Suasana spiritual shalat yang demikian dapat menolong orang untuk mengungkapkan segala perasaan, keluhan dan permasalahannya kepada Allah SWT. Dengan Shalat yang khusyu’ itu pula, orang memperoleh ampunanNya.
Apabila ditinjau dari segi kesehatan mental, maka shalat berfungsi dalam langkah pengobatan, pencegahan dan pembinaan. Dalam perawatan jiwa, terjadi dialog antara penderiata dengan konsultan. Penderita mengungkapkan perasaan, keluhan dan permasalahannya kepada konsultan. Konsultan mendegarkan, memahami, dan memperhatikan perasaannya dan menerimanya. Dengan cara demikian penderita merasa lega, karena perasaan, keluhan dan permasalahannya didengar, dipahami, diperhatikan dan diterima konsultan. 


Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya” (QS. al-Ma’un : 4-5). Sa’ad bin abi Waqqash radhiyallahu’anhu mengatakan, “bahwa lalai dari shalat artinya mengakhirkan shalat dari waktu yang semestinya”. Allah menyebut mereka mushallun/orang yang shalat akan tetapi karena mereka meremehkan dan mengakhirkannya dari waktunya maka Allah mengancam mereka dengan wail yang artinya azab yang sangat keras. Ada yang berpendapat bahwa wail adalah nama sebuah lembah di dalam neraka Jahannam, yang seandainya gunung-gunung yang ada di dunia diperjalankan di dalamnya niscaya akan mencair/leleh karena panasnya yang sangat membakar. Itulah tempat bagi orang yang meremehkan shalat dan mengakhirkannya dari waktunya, kecuali apabila dia telah bertaubat kepada Allah Ta’ala dan menyesali perbuatannya tersebut 

Sunday, March 18, 2012

Bagaimana mungkin ana bisa memperbaiki organisasi dakwah dengan kapasitas ana yang lemah ini?

"Ustadz, dulu ana merasa semangat saat aktif dalam dakwah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan ana melihat ternyata ikhwah banyak pula yang berlaku aneh-aneh." Begitu keluh kesah seorang mad'u kepada murrobinya disuatu malam. Sang murrobi hanya terdiam, mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri mad'unya," Lalu apa yang ingn antum lakukan setelah merasakan semua itu?" saut sang murobbi satelah sesaat termenung.

"Aku ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan perilaku ikhwah yang justru tidak islami. Juga dengan organisasi dakwah yang ana geluti; kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Bila begini terus ana mendingan sendiri saja,' jawab mad'u itu. Sang murrobi termenung kembali. Tidak tampak raut terkejut dari roman wajahnya. Sorot matanya terlihat tenang, seakan jawaban itu memang sudah diketahuinya sejak awal.

"Akhi, bila suatu kali antum naik sebuah kapal mengarungi lautan luas. Kapal itu ternyata sudah amat bobrok. Layarnya banyak berlubang, kayunya banyak yang keropos bahkan kabinnya bau kotoran manusia. Lalu apa yang akan antum lakukan untuk tetap sampai pada tujuan??? tabya sang murobbi dengan kiasan bermakna dalam.

Mari Meraih Sukses

Banyak yang galau saat menyoal sukses, rasa minder, kecil dan kerdil kerap merasuki jiwa, mengalir disetiap aliran darah. Tak jarang, tanpa disadari hal itu telah menjelma menjadi paradigma berpikir seakan berkata “saya bukan apa-apa.” Capaian prestasi, torehan karya, kondisi ekonomi, pangkat dan gelar sering dijadikan barometer sukses, tak salah memang. Namun, cara melihat seperti ini sering membuat silau hingga abai untuk menengok pada hal lain tentang sukses itu sendiri, walau memang setiap kepala punya definisi berbeda soal sukses.

Ust Herry Nurdi umpamanya, dalam status FBnya beliau mengatakan, bahwa segala hal yang mengantarkan kita semakin jauh dari hidayah, maka sejatinya itu bukan menuju sukses, tapi telah berjalan menuju binasa. Saya mencoba menafsirkan kata-kata ini, bahwa kegiatan apapun yang kita lakukan, mencari nafkah, menuntut ilmu, berdagang, berbisnis, bila semua itu membuat kita lalai dari mengingat sang pencipta, maka kita bukan berjalan menuju sukses, tapi telah melangkah ke arah binasa. Hal ini sejalan dengan “keheranan” saya selama ini, pada setiap kita bahkan diri pribadi yang sering abai pada ajakan sukses yang Allah serukan lewat kalimat indahnya “Hayya alal falah” mari menuju kemenangan (kesuksesan).

Saturday, March 17, 2012

Seandainya bertemu Adam

Suatu ketika ada seorang anak cucu adam (baca:manuisa) yang meninggal kemudian ia dimasukkan Tuhan ke dalam surga. Di dalam surga ia bertemu dengan adam yang merupakan moyang dari seluruh manusia di muka bumi. Namun, ketika bertemu ia bukannya malah memberikan penghormatan kepada Adam, malah memberikan pertanyaan yang selama ini telah membuatnya pusing selama hidup di dunia sebab tidak pernah menemukan jawaban yang pasti. Nah, saat inilah moment yang tepat, meskipun terjawab dikala ia telah mati.

Friday, March 16, 2012

Kebahagiaan itu Sederhana


Bila Kekayaan tidak mampu membahagiakan semua orang kaya, dan kemiskinan tidak mampu menyedihkan semua orang miskin, maka..pasti kebahagiaan itu sederhana..

Kebahagiaan bukanlah suatu kebetulan, bukanlah sebuah kejadian tidak terduga dan bukan pula sebuah kecelakaan..tetapi kebahagiaan adalah sesuatu yang harus anda putuskan..
Kebahagiaan itu sekarang, menunggu untuk merasa berbahagia nanti adalah menunda untuk berbahagia, yang juga berarti memperpanjang masa untuk bersedih..
Kebahagiaan itu sesuatu yang tidak bersyarat, karena kebahagiaan sebetulnya adalah sebuah hak yang diperintahkan untuk dimenangkan..
Jadi apakah syarat bagi kebahagiaan anda??apakah keberhasilan yang sedang anda upayakan sekarang itu adalah syarat bagi kebahagiaan anda??apakah penghapusan keluhan-keluhan anda adalah kunci pembuka kebahagiaan anda?? bukanlah sesuatu yg bersifat spektakuler dan ekstrim..

Bagaimana dengan Sholat Kita?

Sewaktu pulang dari suatu peperangan, Nabi S.A.W telah bermalam disuatu tempat. Baginda bertanya:

“Siapa yang hendak menjaga kemahku malam ini?”

Ammar bin Yassir dari kaum Muhajirin dan Abbad bin Basyar dari kaum Ansar telah menawarkan diri masing-masing untuk mengawasi kemah Nabi S.A.W. Kedua-duanya telah ditugaskan berjaga-jaga di puncak sebuah bukit berdekatan dengan tempat Nabi beristirahat. Abbad berkata kepada Ammar: “Marilah bertugas bergiliran setengah hari yang pertama, aku akan berjaga supaya engkau dapat melelapkan matamu. Kemudian engkau berjaga supaya aku dapat melelapkan mataku.” Ammar setuju, dia pun merebahkan badannya lalu tidur dengan nyenyaknya. Sambil menjalankan tugasnya Abbad telah mendirikan sholat.

Seorang pengintai musuh telah melihatnya lalu melepaskan anak panahnya yang menembus badan Abbad. Melihat keadaan Abbad yang masih berdiri tegak itu, si pengintai tadi melepaskan lagi dua anak panahnya. Abbad kemudian mencabut ketiga anak panah tersebut lantas membangunkankan Ammar. Sementara itu, ketika melihat Ammar bersama-sama Abbad, laskar musuh tadi melarikan diri karena menyangka ada banyak lagi laskar-laskar Islam disitu. Melihat badan Abbad yang berdarah Ammar berkata:

“Subhanallah! Mengapa kamu lambat membangunkan aku?”

Jawab Abbad: “Di dalam Qiraatku, aku telah membaca surah al-Kahfi dan aku enggan memendekkannya.Tetapi ketika anak panah yang ketiga melekat dibadanku, aku merasa bimbang dengan keselamatan Rasulullah. Aku pun segera menamatkan sholatku lalu membangunkanmu. Kalau tidak, sudah tentu aku akan menamatkan pembacaan surah al-Kahfi sebelum ruku’ meskipun aku terpaksa mati dipanah musuh itu.”

Oleh karena asyik membaca al-Qur’an, Abbad tidak gentar dengan senjata musuh. Nikmat membaca al-Qur’an menyebabkan dia lupa terhadap badannya yang sakit dan berdarah itu.

Di zaman sekarang ini, gigitan nyamuk sudah bisa menganggu sholat kita.

Begitulah betapa lemahnya iman kita zaman sekarang ini.

sumber : http://ikbal87.wordpress.com/2012/03/07/bagaimana-dengan-sholat-kita/

Laporan DDPT (Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman) 2009

RIDWAN MANCURU

Jumat, 19 Februari 2010
laporan Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman (Pengenalan Penyakit Jamur)
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM
DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN PENYAKIT TANAMAN
Disebabkan Oleh Jamur


Oleh
MUHAMAD RIDWAN
E 281 08 034












PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2009
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budidaya tanaman merupakan suatu kegiatan pertanian yang dilakukan untuk memperoleh hasil pertanian yang maksimal. Namun dalam melakukan pembudidayaan kita tidak pernah luput dari yang namanya penyakit. Penyakit yaitu suatu keadaan yang mana bagian-bagian tertentu dalam tumbuhan secara fisiologis tidak dapat melakukan aktifitas dengan baik.
Penyakit tumbuhan sangat berperan penting dalam dunia pertanian, dimana penyakit tanaman tersebut dapat menyebabkan kerugian langsung pada petani, karena penyakit dapat mengurangi kualitas dan kuantitas hasil, kerugian tersebut timbul karena adanya kerusakan tanaman, kerusakan tersebut dapat ditimbulkan oleh hama maupun penyakit.
Jamur merupakan sekelompok jasad hidup yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, sebab memiliki dinding sel, tidak bergerak, berkembang biak dengan spora, namun tidak memiliki klorofil. Pada umumnya jamur berbentuk seperti benang bersel banyak dan seluruh bagian dari jamur memiliki potensi untuk tumbuh (Anonim, 2009).




1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman Modul IV tentang Pengenalan Penyakit Tanaman Disebabkan Oleh Jamur adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi gejala-gejala penyakit, siklus hidup, dan pengendalian pada tumbuhan yang disebabkan oleh jamur.
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengetahui dan mengidentifikasi gejala-gejala penyakit, siklus hidup, dan pengendalian pada tumbuhan yang disebabkan oleh jamur.














II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi
Klasifikasi (Colletotrichum capsici) yang menyerang tanaman Cabai (Capsicum annum) yaitu Kingdom Fungi, Divisio Ascomycota, Kelas Sodariomycetes, Ordo Phyllachorales, Famili Phyllachoraceae, Genus Colletotrichum, Spesies (Colletotrichum capsici) ( Irzayanti, 2009).
Fusarium oxyporum yang menyerang tanaman yang menyerang tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum) termasuk Kingdom Fungi, Divisi Amastigomycota, Sub Divisi Deuteromycota, Kelas Deuteromycetes, Ordo Moniliales, Famili Tuberculariaceae dan Genus Fusarium, Spesies (Fusarium oxysporum f. sp. Lycopersici Snyd. Et Hans.) (Roma, 2009).
Phytophthora palmivora mempunyai klasifikasi yaitu Kingdom Stramenophiles, Kelas Oomycetes, Ordo Peronosporales, Famili Pythiaceae, Genus Phytophthora, Spesies (Phytophthora palmivora) (Anonim, 2009).
Fusarium yang menyerang tanaman Pisang (Musa sp.) termasuk Kingdom Fungi, Divisi Amastigomycota, Sub Divisi Deuteromycota, Kelas Deuteromycetes, Ordo Moniliales, Famili Tuberculariaceae dan Genus Fusarium, Spesies (Fusarium oxysporum cubense) (Roma, 2009).



2.2 Siklus Hidup
Siklus hidup (Colletotrichum capsici) yang menyerang tanaman cabai (Capsicum annum) sekitar 20 hari, pada dataran rendah 7-12 hari. Jamur pada buah masuk kedalam ruang biji dan menginfeksi biji. Kelak jamur menginfeksi semai yang tumbuh dari biji buah yang sakit karena konodium jamur dapt bertahan dalam waktu yang lama ( Irzayanti, 2009).
Jamur layu Fusarium pada Tomat (Lycopersicum esculentum) dapat mencemari biji atau menular pada cangkokan. Sekali masuk, jamur dapat bertahan selama bertahun-tahun di tanah. Jamur layu Verticillium juga dapat bertahan didalam tanah, pathogen itu dapat menyerang cakupan luas tanam-tanaman, termasuk kentang, terung, strawberry, black rasberry, dan umumnya pada biji-bijian. Kedua jamur itu menyerang tanaman menyerang system perakaran, masuk melalui serabut akar dan menghambat jalannya air serta mineral dalam tanaman (Andhy, 2009).
Phytophthora palmivora yang menyerang buah kakao (Theobroma cacao) memiliki kisaran inang yang luas dapat menyerang 138 spesies tumbuhan yang termasuk ke dalam bermacam-macam famili. Untuk dapat berkembang biak, cendawan ini memerlukan temperatur dan kelembaban udara tertentu. Perkembangan penyakit makin tinggi pada temperatur optimum 31oC Cendawan ini telah dikenal sejak tahun 1886 di Indonesia dan menjadi penyakit penting pada tanaman perkebunan (Phytophthora palmivora) dapat menyerang bermacam-macam tanaman, dengan demikian sumber inokulum selalu ada dilapangan. Namun yang dianggap sumber inokulum paling penting adalah tanah. (Phytophthora) merupakan marga yang memiliki sporangium yang jelas berbentuk seperti buah jeruk nipis dengan tonjolan di ujungnya. Sporangium ini tidak tahan kering, jika ada air maka sporangium ini akan melepaskan zoospora-nya. Zoospora berenang-renang kemudian membentuk kista pada permukaan tanaman dan akhirnya berkecambah dengan menghasilkan hifa yang pipih yang masuk ke dalam jaringan inang. Pada perkecambahan secara tidak langsung diferensiasi zoospora terjadi di dalam sporangium. Cendawan (Phytophthora palmivora) merupakan cendawan yang mempunyai miselium yang menghasilkan oospora dan zoosporangium. Zoospora mempunyai bulu cambuk. Spora seksual (oospora) dihasilkan oleh penyatu gamet yang berbeda secara morfologi. Zoosporangium dihasilkan sepanjang hifa somatik atau pada ujung hifa dan seperangkat hifa bebas. Sporangium berukuran 36-80 x 26-40 (av 57 x 34) mikron. Oogonium berkisar 26-36 dan 22-32 mikron. Klamidospora siap dibentuk yang memiliki ukuran 32-48 mikron. Zoospora keluar satu persatu melalui papilia yang terdapat pada ujung sporangium. Zoospora mempunyai dua flagella yang tidak sama panjangnya. Pada pemeriksaan dengan mikroskop elektron diketahui bahwa flagella yang pendek (anterior) mempunyai benang-benang yang disebut mastigonema, sedang yang panjang (posterior) berbulu sangat halus. Jenis (Phytophthora sp.) tertentu membentuk klamidospora bulat, terminal atau interkalar, berdinding agak tebal, mula-mula hialin, akhirnya berwarna kecoklat-coklatan (Anaf, 2009).
Perkembangan (Fusarium oxyporum cubense) pada Pisang (Musa sp.) didukung oleh suhu tanah yang hangat (800 F) dan kelembaban tanah yang rendah sekali. Jamur ini jika sekali menginfeksi akan bertahan bertahun-tahun dan juga dapat bertahan dalam tanah bertahun-tahun (Bagus, 2009).
2.3 Mekanisme Jamur Menginfeksi Tanaman
Jamur (Colletotrichum capsici) pada buah Cabai (Capsicum annum) masuk ke dalam ruang biji dan menginfeksi biji. Kelak jamur menginfeksi semai yang tumbuh dari biji buah yang sakit. Jamur menyerang daun dan batang, kelak dapat menginfeksi buah-buah. Jamur hanya sedikit sekali mengganggu tanaman yang sedang tumbuh, tetapi memakai tanaman ini untuk bertahan sampai terbentuknya buah hijau. Selain itu jamur dapat mempertahankan diri dalam sisa-sisa tanaman sakit. Seterusnya konidium disebarkan oleh angin. Infeksi (Colletotrichum capsici) hanya terjadi melalui luka-luka ( Irzayanti, 2009).
Jamur (Fusarium oxysporum Lycopersici) pada tomat (Lycopersicum esculentum) menginfeksi akar terutama melalui luka, menetap dan berkembang di berkas pembuluh. Setelah jaringan pembuluh mati dan keadaan udara lembab, cendawan membentuk spora yang berwarna putih keunguan pada akar yang terinfeksi. Patogen ini merupakan patogen tular tanah. Penyebaran dapat terjadi melalui angin, air pengairan dan alat pertanian. Layu total dapat terjadi antara 2–3 minggu setelah terinfeksi. Tanaman biasanya layu mulai dari daun bagian bawah dan anak tulang daun menguning. Bila infeksi berkembang, tanaman menjadi layu dalam 2–3 hari setelah infeksi Patogen menyerang jaringan empulur batang melalui akar yang luka atau terinfeksi. Batang yang terserang akan kehilangan banyak cairan dan berubah warna menjadi kecoklatan, tepi bawah daun menjadi kuning tua (layu), merambat ke bagian dalam secara cepat sehingga seluruh permukaan daun tersebut menguning. Tangkai daun patah pada bagian pangkalnya yang berbatasan dengan batang palsu. Kadang-kadang lapisan luar batang palsu terbelah mulai dari permukaan tanah ( Anonim, 2003).
Cendawan yang mengadakan infeksi pada buah Kakao (Theobroma cacao) dapat bersumber dari tanah, batang yang sakit kanker batang, buah yang sakit, dan tumbuhan inang lainnya. (Phytophthora palmivora) terutama bertahan dalam tanah. Dari sini dapat terbawa oleh percikan air hujan ke buah-buah yang dekat tanah. Setelah mengadakan infeksi, dalam waktu beberapa hari (Phytophthora palmivora) pada buah dapat menghasilkan sporangium. Sporangium dapat terbawa oleh percikan air atau oleh angin dan mencapai buah-buah yang lebih tinggi. Cendawan berada dalam tanah dapat juga terangkut oleh serangga, antara lain semut, sehingga dapat mencapai buah-buah yang tinggi. Dari buah-buah yang tinggi, sporangium dapat terbawa air ke buah-buah dibawahnya. Cendawan ini dapat bertahan dalam berbulan-bulan di dalam tanah dalam bentuk sistem (Khlamidospora). Dari buah yang terserang (Phytophthora palmivora) dapat berkembang melalui tangkai dan menyerang bantalan bunga, dan dapat berkembang terus sehingga menyebabkan terjadinya, penyakit kanker batang. Dari sini kelak dapat kembali menyerang buah. Infeksi (Phytophthora palmivora) dapat langsung terjadi antar buah melalui percikan air hujan melalui permukaan tanah, serangga. Biji didalam buah akan rusak selang 15 hari setelah terinfeksi (Phytophthora palmivora) dapat menyerang bermacam-macam tanaman. Meskipun demikian belum diketahui dengan pasti dari berbagai tanaman tadi semuanya dapat menimbulkan penyakit pada kakao. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sumber infeksi selalu ada. Namun yang dianggap sebagai sumber infeksi yang paling utama adalah tanah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengendalikan (Phytophthora palmivora) di dalam tanah tetapi tidak memberikan hasil yang memuaskan (Anonim, 2009).
Fusarium oxysporum cubense yang menyerang tanaman Pisang (Musa sp.) dapat bertahan didalam tanah selama beberapa tahun. Populasi akan meningkat jika di tempat yang sama ditanam tanaman yang merupakan inangnya. Jamur ini menginfeksi tanaman melalui jaringan meristem pada ujung akar, melalui epidermis pada zona memanjangnya akar, melalui celah-celah yang terjadi karena munculnya akar lateral baru dan melalui stomata pada daun-daun yang dekat dengan permukaan tanah, kemudian patogen ini berkembang dalam pembuluh kayu yang menghalangi translokasi air. Jika pembuluh kayu cukup tersumbat maka mengakibatkan tanaman menjadi layu. Infeksi pertama dimulai dari akar sehingga mengakibatkan timbulnya bercak kuning kecoklatan pada daun, dalam waktu relatif singkat daun seluruhnya menguning kemudian layu dan akhirnya gugur. Semua daun dapat mengalami hal yang sama. Pada mulanya terjadi kematian satu tanaman, yang kemudian diikuti oleh yang lainnya. Infeksi yang dilakukan oleh (Fusarium oxysporum cubense) terjadi melalui luka pada akar saat pemindahan tanaman. Pada pisang (Fusarium oxysporum cubense) menyerang pada saat tanaman berumur 2–3 minggu dan gejalanya baru tampak pada saat tanaman berumur 5–6 minggu. Misellium dari jamur ini menyerang jaringan pembuluh dan merintangi pembuluh xylem, sehingga menghambat translokasi air. Jika pembuluh sudah tersumbat, mengakibatkan busuk. Fusarium juga diketahui menghasilkan toksin asam fusarat yang mengakibatkan pembusukkan karena penembusan pada membran-membran sel dan metabolisme sel (Roma, 2009).
2.4 Gejala Serangan
Jamur (Colletotrichum capsici) mula-mula membentuk bercak cokelat kehitaman, yang lalu meluas menjadi busuk lunak. Pada tengah bercak terdapat kumpulan titik-titik hitam yang terdiri dari kelompok seta dan konidium jamur. Serangan yang berat dapat menyebabkan seluruh buah mongering dan mengerut (keriput). Buah yang seharusnya berwarna merah menjadi berwarna seperti jerami. Jika cuaca kering jamur hanya membentuk bercak kecil yang tidak meluas. Tetapi kelak setelah buah dipetik, karena kelembaban udara yang tinggi selama disimpan dan diangkut, jamur akan berkembang dengan cepat. Gejala seranganya awal berupa bercak coklat kehitaman pada permukaan buah, kemudian menjadi busuk lunak (Irzayanti, 2008).
Gejala serangan (Fusarium oxyporum Lycopersici) pada tomat (Lycopersicum esculentum) yang mana awalnya tulang-tulang daun sebelah atas menjadi pucat, tangkai daun merunduk dan tanaman menjadi layu. Layu total dapat terjadi antara 2-3 minggu setelah terinfeksi. Tandanya dapat dilihat pada jaringan angkut tanaman yang berubah warna menjadi kuning atau coklat. Penyakit ini dapat bertahan di tanah untuk jangka waktu lama dan bisa berpindah dari satu lahan ke lahan lain melalui mesin-mesin pertanian, seresah daun yang telah terserang, maupun air irigasi. Suhu tanah yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan penyakit ini ( Irzayanti, 2008).
Buah kakao (Theobroma cacao) yang terserang tampak berbercak coklat kehitaman, dari ujung atau pangkal buah. Infeksi (Phytophthora palmivora) pada buah menunjukkan gejala bercak berwarna kelabu kehitaman. Biasanya bercak tersebut terdapat pada ujung buah. Bercak mengandung air yang kemudian berkembang sehingga menunjukkan warna hitam. Bagian buah menjadi busuk dan biji pun turut membusuk. Kerusakan oleh (Phytophthora palmivora) dapat bervariasi mulai ringan, sedang sampai buah tidak dapat dipanen. Kerusakan berat bila cendawan ini masuk kedalam buah dan menyebabkan pembusukan pada biji. Bila menyerang buah pentil, menyebabkan buah termumifikasi sedangkan serangan pada buah muda menyebabkan pertumbuhan biji terganggu yaitu menjadi lunak dan berwarna coklat kehijau-hijauan dan akibatnya mempengaruhi penurunan kualitas biji. Serangan pada buah yang hampir masak tidak begitu berpengaruh pada pertumbuhan biji namun terjadi biji lembek dan akhirnya penurunan aroma biji yang kurang baik (Anonim, 2009).

Gejala serangan (Fusarium oxyporum cubense) pada tanaman Pisang (Musa sp.) pada penyakit layu Fusarium batang yang dipotong tidak mengeluarkan lendir kemerahan, dan juga tidak terjadi perubahan warna pada bagian dalam buah ( Irzayanti, 2008).
2.5 Pengendalian
Pengendalian Jamur (Colletotrichum capsici) dapat dilakukan dengan tidak menanam biji yang terinfeksi. Buah-buah yang terinfeksi jangan diambil bijinya. Biji dapat diobati dengan Thram 0,2%, yang mana di India obat tersebut dapat mematikan jamur tanpa mempengaruhi perkecambahan benih. Perlakuan seed treatmen, Sanitasi gulma dan buah cabai yang terserang penyakit busuk buah, Menanam benih bebas patogen, Pergiliran tanaman, Perbaikan drainase, serta pemanfaatan Agens Hayati antagonis atau memanfaatkan mikroba (Pseudomonas flourencens) dan (Bacillus subtilis) (Anonim 2009).
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan dianjurkan. penyakit layu yang disebabkan (Fusarium oxysporum) adalah dengan kultur tekhnis yaitu dengan pemberian pupuk kandang, penjarangan anakan, rotasi dengan tanaman bukan inang, pembuatan drainase, menghindari terjadinya luka pada akar, menggunakan benih sehat, dan pengapuran. Kemudian ada cara biologi aplikasi agens hayati misalnya (Trichoderma spp.), (Gliocladium sp.), (Pseudomonas fluorescens), Bacillus subtilis sebelum atau pada saat tanam yang diintroduksikan bersama dengan kompos. Pada tahun 2000, Suprapta menemukan formula ”Biota-L” berupa daun sirih dan rimpang lengkuas sebagai pestisida nabati dan formula ”Persada”yang terdiri dari empat jenis mikroba (Gliocladium sp.), (Fusarium oxysporum), (Pseudomonas flourescens) dan (Streptomyces) sebagai bahan aktif (Roma, 2009).
Pengendalian (Phytophthora palmivora) dapat diatasi dengan beberapa cara yaitu sanitasi kebun, dengan memetik semua buah busuk lalu membenamnya dalam tanah sedalam 30 cm, kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung dan lakukan pemangkasan pada tanamannya sehingga kelembaban di dalam kebun akan turun juga dapat dilakukan dengan penggunaan agensi hayati seperti (Trichoderma sp.). (Anonim, 2009).
Pengendalian (Fusarium oxyporum cubense) dapat dilakukan Sanitasi, Memperbaiki pengairan, Menggunakan benih sehat, Pergiliran Tanaman, memenfaatkan (Trichoderma) dan (Gliocladium), Menggunakan varietas tahan (Anonim, 2009).








III. METODE PRAKTEK
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman Modul IV tentang Pengenalan Penyakit Tanaman Disebabkan Oleh Jamur dilaksanakan di Laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu dan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 4 November 2009 pukul 14.00 WITA sampai selesai.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman Modul IV tentang Pengenalan Penyakit Tanaman Disebabkan Oleh Jamur yaitu alat tulis menulis dan alat pertanian.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu cabai (Capsicum annum) yang terserang (Colletotrichum capsici), tanaman kakao (Theobroma cacao) yang terserang (Phytophthora palmivora), tanaman tomat (Lycopersicum esculentum) yang terserang (Fusarium oxyporum), dan tanaman pisang (Musa sp.) yang terserang (Fusarium oxyporum).



3.3 Cara Kerja
Pertama yang dilakukan adalah mengambil dan mengamati spesimen tanaman yang menunjukan gejala penyakit, lalu menggambar spesimen yang ada dengan jelas dan memberikan penjelasan serta gejala serangannya.

















IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman Modul IV tentang Pengenalan Penyakit Tanaman disebabkan oleh Jamur didapatkan hasil sebagai berikut :

Keterangan :
1. bercak-bercak berwarnah hitam
2. Lubang pada buah.
3. Mengkerut dan kempes.
Gambar 44. Morfologi Cabai (Capsicum annum) yang Terserang (Colltotrichum capsici).


Keterangan :
1. Daun yang mongering dan mengkerut,
2. warna batang terlihat berwarna kehijau-hijauan.

Gambar 45. Morfologi Tomat (Lycopersicum esculentum) yang Terserang (Fusarium oxysporum).


Keterangan :
1. Permukaan kulit berwarna hitam bercak kuning.
2. Buah mengkerut
3. Lunak
Gambar 46. Morfologi Kakao (Theobrema cacao) yang Terserang (Phytophthora palmivora).


Keterangan :
1. Batang berlendir
2. Pinggir-Pinggir serat Batang Berwarnah Merah
3. Batang semu, pada bagian pinggirnya terlihat tidak normal.

Gambar 47. Morfologi Batang Pisang (Musa sp.) yang Terserang (Fusarium oxyporum).



keterangan :

1. Biji Berwarnah Coklat Kehitaman
2. Ada tanda Jamur
Berwarnah Putih pada
kulit
3. Biji Tidak Beraturan

Gambar 48. Morfologi Biji Buah Kakao (Theobroma cacao) yang terserang (Phytophthora palmivora).
4.2 Pembahasan
Pengamatan pertama yaitu morfologi Cabai (Capsicum annum) yang terserang (Colletotrichum capsici) tampak terlihat bercak-bercak berwarnah hitam, pada cabai terlihat lubang. Cabai (Capsicum annum) terlihat mengkerut dan kempes, serta tangkai cabai (Capsicum annum) mudah terlepas.
Jamur (Colletotrichum capsici) mula-mula membentuk bercak cokelat kehitaman, yang lalu meluas menjadi busuk lunak. Pada tengah bercak terdapat kumpulan titik-titik hitam yang terdiri dari kelompok seta dan konidium jamur. Serangan yang berat dapat menyebabkan seluruh buah mongering dan mengerut (keriput). Buah yang seharusnya berwarna merah menjadi berwarna seperti jerami. Jika cuaca kering jamur hanya membentuk bercak kecil yang tidak meluas. Tetapi kelak setelah buah dipetik, karena kelembaban udara yang tinggi selama disimpan dan diangkut, jamur akan berkembang dengan cepat. Gejala seranganya awal berupa bercak coklat kehitaman pada permukaan buah, kemudian menjadi busuk lunak (Anonim, 2009).
Siklus hidup sekitar 20 hari, pada dataran rendah 7-12 hari. Jamur pada buah masuk kedalam ruang biji dan menginfeksi biji. Kelak jamur menginfeksi semai yang tumbuh dari biji buah yang sakit karena konodium jamur dapt bertahan dalam waktu yang lama ( Irzayanti, 2009).

Pengendalian Cabai (Capsicum annum) yang terserang Jamur (Colletotrichum capsici) dapat dilakukan sanitasi, pemusnahan pohon yang cabai yangp terserang Jamur (Colletotrichum capsici). Pengendalian juga dapat dilakukan dengan menggunakan benih yang sehat dan tahan terhadap Jamur (Colletotrichum capsici).
Pengendalian Jamur (Colletotrichum capsici) dapat dilakukan dengan tidak menanam biji yang terinfeksi. Buah-buah yang terinfeksi jangan diambil bijinya. Biji dapat diobati dengan Thram 0,2%, yang mana di India obat tersebut dapat mematikan jamur tanpa mempengaruhi perkecambahan benih. Perlakuan seed treatmen, Sanitasi gulma dan buah cabai yang terserang penyakit busuk buah, Menanam benih bebas patogen, Pergiliran tanaman,Perbaikan drainase, serta pemanfaatan Agens Hayati antagonis atau memanfaatkan mikroba (Pseudomonas Flourencens) dan (Bacillus subtilis) (Anonim 2009).
Pengamatan Morfologi Tomat Morfologi Tomat (Lycopersicum esculentum) yang terserang (Fusarium oxysporum Lycopersici) terlihat gejala serangannya yaitu daun Tomat (Lycopersicum esculentum) terlihat kering yang mana semua daunnya mengkerut, warna batang terlihat berwarna hijau kekuning-kuningan. Pada batang yang diris secara horizontal terlihat lubang-lubang.
Gejala serangan (Fusarium oxyporum Lycopersici) pada tomat (Lycopersicum esculentum) yang mana awalnya tulang-tulang daun sebelah atas menjadipucat, tangkaidaun merunduk dan tanaman menjadi layu. Layu total dapat terjadi antara 2-3 minggu setelah terinfeksi. Tandanya dapat dilihat pada jaringan angkut tanaman yang berubah warna menjadi kuning atau coklat. Penyakit ini dapat bertahan di tanah untuk jangka waktu lama dan bisa berpindah dari satu lahan ke lahan lain melalui mesin-mesin pertanian, seresah daun yang telah terserang, maupun air irigasi. Suhu tanah yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan penyakit ini (Irzayanti, 2009).
Jamur layu (Fusarium) pada ladang dapat mencemari biji atau menular pada cangkokan. Sekali masuk, jamur dapat bertahan selama bertahun-tahun di tanah. Jamur layu (Verticillium) juga dapat bertahan didalam tanah, pathogen itu dapat menyerang cakupan luas tanam-tanaman, termasuk kentang, terung, strawberry, black rasberry, dan umumnya pada biji-bijian. Kedua jamur itu menyerang tanaman menyerang system perakaran, masuk melalui serabut akar dan menghambat jalannya air serta mineral dalam tanaman (Andhy, 2009).
Pengendalian (Fusarium oxyporum Lycopersici) pada tanaman tomat (Lycopersicum esculentum) dilakukan dengan cara melakukan sanitasi yang baik, menggunkan bibit unggul untuk dibudidayakan, pemberian pupuk yang rutin dan memusnahkan tanaman yang terserang (Fusarium oxyporum Lycopersici).
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan dianjurkan. penyakit layu yang disebabkan (Fusarium oxysporum Lycopersici) adalah dengan kultur tekhnis yaitu dengan pemberian pupuk kandang, penjarangan anakan, rotasi dengan tanaman bukan inang, pembuatan drainase, menghindari terjadinya luka pada akar, menggunakan benih sehat, dan pengapuran. Kemudian ada cara biologi aplikasi agens hayati misalnya (Trichoderma spp.), (Gliocladium sp.), (Pseudomonas fluorescens), (Bacillus subtilis) sebelum atau pada saat tanam yang diintroduksikan bersama dengan kompos. Pada tahun 2000, Suprapta menemukan formula ”Biota-L” berupa daun sirih dan rimpang lengkuas sebagai pestisida nabati dan formula ”Persada”yang terdiri dari empat jenis mikroba (Gliocladium sp.), (Fusarium oxysporum), (Pseudomonas flourescens) dan (Streptomyces) sebagai bahan aktif. Fusarium adalah jamur tular tanah (soilborne) yang mempunyai banyak spesies dan kisaran inang seperti tomat, kacang tanah, kacang panjang, kedelai dan lain-lainnya. Jamur menginfeksi akar terutama melalui luka, menetap dan berkembang di berkas pembuluh. Setelah jaringan pembuluh mati dan keadaan udara lembab, cendawan membentuk spora yang berwarna putih keunguan pada akar yang terinfeksi. Patogen ini merupakan patogen tular tanah. Penyebaran dapat terjadi melalui angin, air pengairan dan alat pertanian. Layu total dapat terjadi antara 2–3 minggu setelah terinfeksi. Tanaman biasanya layu mulai dari daun bagian bawah dan anak tulang daun menguning. Bila infeksi berkembang, tanaman menjadi layu dalam 2–3 hari setelah infeksi. Jika tanaman sakit dipotong dekat pangkal batang akan terlihat gejala cincin coklat dari berkas pembuluh. Warna jaringan akar dan batang menjadi coklat. Tempat luka infeksi tertutup hifa yang berwarna putih seperti kapas (Roma, 2009).
Pengamatan morfologi pada Kakao (Theobroma cacao) yang terserang (Phytophthora palmivora) terlihat dimana kakoa (Theobroma cacao) permukaan kulit berwarna hitam dengan sedikit bercak-bercak berwarna kuning, buah yang terserang sangat lembek, serta ukuran buah tidak normal.
Infeksi (Phitophthora palmivora) pada buah menunjukkan gejala bercak berwarna kelabu kehitaman. Biasanya bercak tersebut terdapat pada ujung buah. Bercak mengandung air yang kemudian berkembang sehingga menunjukkan warna hitam. Bagian buah menjadi busuk dan biji pun turut membusuk. Pembentukan spora terlihat dengan adanya warna putih di atas bercak hitam yang telah meluas. Pada temperatur 27,5 sampai 30o C pertumbuhan spora ini sangat cepat. Infeksi (Phytophthora palmivora) dicirikan dengan adanya bercak berwarna coklat yang mulai dari bagian mana saja. Jaringan yang tidak terinfeksi tampak jelas dan dibatasi oleh permukaan kasar, tetapi bercak dapat berkembang dengan cepat dan seringkali menampakkan pembusukan yang menyeluruh dan berwarna hitam. Pertumbuhan cendawan pada bagian-bagian luar kakao lebih cepat, tetapi infeksi yang menyeluruh dapat menyebabkan kerusakan pada biji. Busuk buah dapat ditemukan pada semua tingkatan buah, sejak buah masih kecil sampai menjelang masak warna buah berubah, umumnya mulai ujung buah atau dekat dengan tangkai kemudian meluas keseluruh permukaan buah dan akhirnya buah menjadi hitam. Pada permukaan buah yang sakit dan menjadi hitam tadi timbul lapisan berwarna putih tepung yang merupakan cendawan sekunder yang banyak membentuk spora. Pada permukaan buah juga banyak ditemukan sporangiofor dan sporangium cendawan. Kerusakan oleh (Phytophthora palmivora) dapat bervariasi mulai ringan, sedang sampai buah tidak dapat dipanen. Kerusakan berat bila cendawan ini masuk kedalam buah dan menyebabkan pembusukan pada biji. Bila menyerang buah pentil, menyebabkan buah termumifikasi sedangkan serangan pada buah muda menyebabkan pertumbuhan biji terganggu yaitu menjadi lunak dan berwarna coklat kehijau-hijauan dan akibatnya mempengaruhi penurunan kualitas biji. Serangan pada buah yang hampir masak tidak begitu berpengaruh pada pertumbuhan biji namun terjadi biji lembek dan akhirnya penurunan aroma biji yang kurang baik. Buah kakao yang terserang berbercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung atau pangkal buah. Penyakit ini disebarkan melalui sporangium yang terbawa atau terpercik air hujan, dan biasanya penyakit ini berkembang dengan cepat pada kebun yang mempunyai curah hujan tinggi dengan kondisi lembab (Anonim, 2009).
Phytophthora palmivora merupakan marga yang memiliki sporangium yang jelas berbentuk seperti buah jeruk nipis dengan tonjolan di ujungnya. Sporangium ini tidak tahan kering, jika ada air maka sporangium ini akan melepaskan zoosporanya. Zoospora berenang-renang kemudian membentuk kista pada permukaan tanaman dan akhirnya berkecambah dengan menghasilkan hifa yang pipih yang masuk ke dalam jaringan inang. Pada perkecambahan secara tidak langsung diferensiasi zoospora terjadi di dalam sporangium. Cendawan (Phitophthora palmivora) merupakan cendawan yang mempunyai miselium yang menghasilkan oospora dan zoosporangium. Zoospora mempunyai bulu cambuk. Spora seksual (oospora) dihasilkan oleh penyatu gamet yang berbeda secara morfologi. Zoosporangium dihasilkan sepanjang hifa somatik atau pada ujung hifa dan seperangkat hifa bebas. Sporangium berukuran 36-80x26-40 (av 57x34) mikron. Oogonium berkisar 26-36 dan 22-32 mikron. Klamidospora siap dibentuk yang memiliki ukuran 32-48 mikron. Zoospora keluar satu persatu melalui papilia yang terdapat pada ujung sporangium. Zoospora mempunyai dua flagella yang tidak sama panjangnya. Pada pemeriksaan dengan mikroskop elektron diketahui bahwa flagella yang pendek (anterior) mempunyai benang-benang yang disebut mastigonema, sedang yang panjang (posterior) berbulu sangat halus. Jenis (Phytophthora sp.) tertentu membentuk klamidospora bulat, terminal atau interkalar, berdinding agak tebal, mula-mula hialin, akhirnya berwarna kecoklat-coklatan (Anonim. 2009).
Pengendalian dapat dilakukan dengan mengeluarkan semua buah yang terserang, kemudian menimbun kulit buah yang terserang, melakuka sanitasi tanpa merusak sisa daun yang berada disekitar pohon karna untuk mencegah (Phytophthora palmivora) menyerang kakao (Theobrema cacao).
Penyakit (Phitophthora palmivora) ini dapat dikendalikan dengan memadukan berbagai teknik pengendalian seperti varietas tahan, kultur teknis, secara mekanis dan secara kimiawi. Menanam klon-klon yang relatif resisten terhadap penyakit busuk buah (Phytophthora palmivora) yaitu DRC 16, Sca 6, Sca 12 dan ICS 6. Mengatur kelembaban kebun agar tidak terlalu tinggi, dengan cara mengatur naungan dan pemangkasan tanaman kakao. Drainase kebun, diperbaiki agar perkembangan penyakit terhambat. Buah-buah yang busuk di pohon diambil dan dikumpulkan, kemudian dipendam sedalam kurang lebih 30 cm dari permukaan tanah. Hal ini dapat menekan sumber infeksi serendah mungkin sehingga terhambat terjadinya infeksi baru. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan menyemprotkan fungisida. Fungisida yang dapat digunakan adalah fugisida tembaga 0,3 %, dengan interval dua minggu, dan fungisida maneb 0,2 % dengan interval 1–2 minggu. Penyemprotan dengan menggunakan knapsack sprayer dengan volume semprot 500 1/hari dan dilakukan pada saat buah sebagian besar telah berumur tiga bulan atau panjang buah sekitar 12 cm. Untuk aplikasi semua kelompok pestisida (insektisida, fungisida, herbisida, nematisida, rodentisida, dan yang lain) harus mengikuti prinsip 5 tepat yaitu tepat jenis dan mutu, tepat waktu, tepat konsentrasi, tepat dosis, dan tepat cara (Anaf, 2009).
Pengamatan pisang (Musa sp) terlihat gejala serangan yaitu batang pisang berlendir pinggir batang pisang tampak terlihat berwarna merah, pada daun saat pengambilan bahan terlihat daun mengering dan tampak tergulung-gulung.
Gejala serangan (Fusarium oxyporum cubense) Pada penyakit layu Fusarium batang yang dipotong tidak mengeluarkan lendir kemerahan, dan juga tidak terjadi perubahan warna pada bagian dalam buah (Irzayanti, 2008).
Fusarium oxysporum cubense dapat bertahan didalam tanah selama beberapa tahun. Populasi akan meningkat jika di tempat yang sama ditanam tanaman yang merupakan inangnya. Jamur ini menginfeksi tanaman melalui jaringan meristem pada ujung akar, melalui epidermis pada zona memanjangnya akar, melalui celah-celah yang terjadi karena munculnya akar lateral baru dan melalui stomata pada daun-daun yang dekat dengan permukaan tanah, kemudian patogen ini berkembang dalam pembuluh kayu yang menghalangi translokasi air. Jika pembuluh kayu cukup tersumbat maka mengakibatkan tanaman menjadi layu. Infeksi pertama dimulai dari akar sehingga mengakibatkan timbulnya bercak kuning kecoklatan pada daun, dalam waktu relatif singkat daun seluruhnya menguning kemudian layu dan akhirnya gugur. Semua daun dapat mengalami hal yang sama. Pada mulanya terjadi kematian satu tanaman, yang kemudian diikuti oleh yang lainnya. Infeksi yang dilakukan oleh (Fusarium oxysporum cubense) terjadi melalui luka pada akar saat pemindahan tanaman. Pada tanaman pisang (Fusarium oxysporum cubense) menyerang pada saat tanaman berumur 2–3 minggu dan gejalanya baru tampak pada saat tanaman berumur 5–6 minggu. Misellium dari jamur ini menyerang jaringan pembuluh dan merintangi pembuluh xylem, sehingga menghambat translokasi air. Jika pembuluh sudah tersumbat, mengakibatkan busuk. (Fusarium) juga diketahui menghasilkan toksin asam fusarat yang mengakibatkan pembusukkan karena penembusan pada membran-membran sel dan metabolisme sel (Roma, 2009).
Pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan pemupukan, sanitasi yang baik dan juga memusnahkan semua pisang (Musa sp.) yang terserang sehingga tidak dapat menular ketanaman pisang lainnya.
Sanitasi,Memperbaiki pengairan, Menggunakan benih sehat,Pergiliran Tanaman, memanfaatkan (Trichoderma) dan (Gliocladium), Menggunakan varietas tahan (Anonim, 2009).






V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan Praktikum Modul IV Tantang Pengenalan Penyakit Tanaman disebabkan Oleh Jamur dapat disimpulkan yaitu :
1. Penyakit yaitu suatu keadaan yang mana bagian-bagian tertentu dalam tumbuhan secara fisiologis tidak dapat melakukan aktifitas dengan baik.
2. Gejala umum yang disebabkan jamur yaitu layu pada tanaman yang terserang, bercak-bercak hitam pada daun dan buah,serta buah menjadi busuk.
3. Pada umumnya jamur berbentuk seperti benang bersel banyak dan seluruh bagian dari jamur memiliki potensi untuk tumbuh
4. Pengendalian jamur secara umum dapat dilakukan dengan cara sanitasi yang baik, melakukan pergiliran tanaman serta menanam tanaman yang tahan terhadap penyakit serta menggunakan agensi hayati.
5.2 Saran
Saran saya sebagai praktikan agar dalam mengendalikan serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur sebaiknya jangan menggunakan pestisida, karena jika digunakan dalam kadar yang tinggi maka akan menyebabkan resistensi pada tanaman itu sendiri dan juga akan berdampak negatif buat tanaman, tanah dan petani itu sendiri. Sebaiknya menggunakan agensi hayati seperti (Trichoderma sp.)

DAFTAR PUSTAKA
Anaf, 2009. Busuk Buah Kakao (Phytophthora palmivora). http://anafzhu.blogspot.com/2009/06/busuk-buah kakaophytophthorapalmivora.html. Diakses pada Tanggal 6 November 2009.

Andhy, 2009. Penyakit Layu pada Tomat. http://andhy-jamur.blogspot.com/. Diakses pada Tanggal 6 November 2009.

Anonim, 2003. Pencarian Gambar. (http=//Labmed.vcst/Education/fung morph/Fungal site/Thumbnails,Jgg. Diakses Tanggal 6 November 2009).

_______, 2009. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Fakultas pertanian Untad, Palu.

_______, 2009. Hama Penyakit. http://bleckmen.wordpress.com/category/cacao-theobroma-cacao/. Diakses Tanggal 6 November 2009.

_______, 2009. Budidaya Tanaman Cabai. www.diperta.jabarprov.go.id/.../Budidaya%20Tanaman%20%20Cabe.doc. Diakses pada Tanggal 6 November 2009.

Bagus, 2009. Layu Fusarium. http://Jhiagocle.blogspot.com/layu-fusarium. Diaksese pada Tanggal 6 November 2009.

Irzayanti D., 2009. Penyakit–Penyakit Tanaman Kubis–Kubisan. http://deasyirzayanti.blog.com/. Diakses pada Tanggal 6 November 2009.

Roma, 2009. Efektifitas Trichoderma sp. Dari Empat Lokasi Wilayah Banjarbaru Terhadap Fusarium Oxysporum Penyebab Penyakit Layu Tomat. http://romacute.wordpress.com/. Diakses pada Tanggal 6 November 2009.
Diposkan oleh Ridwan Mancuru di 22:01
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Reaksi:
0 komentar:

Poskan Komentar
Link ke posting ini

Buat sebuah Link
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Arsip Blog

▼ 2010 (14)
Februari (4)
Maret (4)
Agustus (1)
Oktober (3)
Desember (2)

► 2011 (2)

► 2012 (1)

Pengikut
Total Tayangan Laman
11146
Cari Blog Ini

Entri Populer

laporan Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman (Hama Gudang)
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PENGENALAN SERANGGA HAMA Hama Gudang Oleh MUHAMAD RIDWAN ...
laporan Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman (Pengenalan Penyakit Jamur)
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PENGENALAN PENYAKIT TANAMAN Disebabkan Oleh Jamur Oleh MUHAMAD RIDWAN E 281 0...
(tanpa judul)
LAPORAN PRAKTIKUM KLIMATOLOGI ALAT-ALAT METEOROLOGI Oleh Muhamad Ridwan E 281 08 034 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANI...
Laporan Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman (Nematoda)
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PENGENALAN NEMATODA Oleh MUHAMAD RIDWAN E 281 08 034 PROGRAM STUD...
laporan Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman (Gulma)
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PENGENALAN GULMA Oleh MUHAMAD RIDWAN E 281 08 034 PROGRAM STUD...
permasalahan tentang kelapa sawit
Tugas Individu MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN TAHUNAN Permasalahan dalam Ditribusi Produk Kelapa Sawit Oleh MUHAMAD RIDWAN E 281 08 ...
bioteknologi
I. PENDAHULUAN Bioteknologi sebagai sebuah alat menawarkan peluang terobosan di dalam memecahkan persoalan kultur teknis tanaman dan kesehat...
(tanpa judul)
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Udara di dalam suatu ruangan dapat merupakan sumber kontaminasi mikroba. Udara tidak mengandung mikr...
pembiakan vegetatif
TUGAS INDIVIDU PEMBIAKAN VEGETATIF Oleh MUHAMAD RIDWAN E 281 08 034 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTA...
laporan Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman (Hama Gudang)


Template Ethereal. Gambar template oleh Jason Morrow. Diberdayakan oleh Blogger.